Another Stories

Friday, September 29, 2006

Ganti Topik

Cukup cape dan bingung juga ngelola tiga atau empat blog, dan ditambah dengan satu website. Kadang kecampur-aduk dan bingung, suatu artikel harus diposting dimana. Then, saya coba-coba memilahnya sedikit-sedikit dan muncullah percobaan ini. Tulisan yang ringan, lucu, tentang olahraga, atau tips, akan saya tulis disini saja. Sementara yang satunya lagi, Just Other Stories About Freedom, mungkin akan lebih serius. Mungkin dengan ini saya merasa lebih komplit.

Monday, August 28, 2006

"24" Raih Emmy Award

Buat yang sering tongkrongin Counter Terrorist Unit (CTU), di serial film "24" boleh sedikit berbangga. Serial yang telah berlangsung selama lima season ini meraih Emmy Award sebagai the best drama series dan best actor untuk Kiefer Sutherland.

Hati-Hati Dengan Kunci Hotel

Saya mendapatkan posting ini dari seorang kawan dan mungkin ada manfaatnya untuk kita. Saya sendiri sih biasanya malas kasih kunci ke front desk saat ingin keluar hotel. Tapi kalau baca isi nasihatnya, agak paranoid juga sih. Jangan-jangan malah kita yang kena denda hotel, dibebankan pada nomor credit card kita yang sudah dicacat hotel, KARENA MEMBAWA KABUR KUNCI HOTEl........kan nggak lucu juga.

Isi pesannya mungkin bisa lebih sederhana, HATI-HATILAH KALAU CECK IN, jangan sampai copy lembar pemakaian credit card ketahuan istri....he......he....


________________________________
For information.

I did not realize that hotel room keycards contained so much information. Sounds like a good advice. I am sure I won't leave my key card anymore. You know how when you check out of a hotel that uses the credit-card-type room key, the clerk often will ask you to return your key(s)...or to drop in a box or slot at the Reception counter?

It's good for the hotel because they save money by re-using those cards. But,it is not good for you, as revealed below by the California Bureau of Investigation:"Southern Californialaw enforcement professionals assigned to detect new threats to personal security issues, recently discovered what type of information is embedded in the credit card type hotel room keys used throughout the industry. Although room keys differ from hotel to hotel, a key obtained from a wellknown hotel chain that was being used for a regional Identity Theft Presentation was found to contain the following the information: a. Customers (your) name b. Customers partial home address c. Hotel room number d. Check in date and check out date e.Customer's (your) credit card number and expiry date!

When you return them at the front desk your personal information remain there for any employee to access by simply scanning the card in the hotel scanner. An employee can take a handfull of cards home and using a scanning device, access the information onto a laptop computer and go shopping at your expense.

Simply put, hotels do not erase the information on these cards until an employee re-issues the card to the next hotel guest. At that time, the new guest's information is electronically "overwritten" on the card the previous guest's information. But until the card is reused for the next guest, it usually is kept in a drawer the front desk with YOUR INFORMATION ON IT!!!!The bottom line is: Keep the cards, take them home with you, or destroy them. NEVER leave them behind in the room or room wastebasket, and NEVER turn them in at the front desk when you check out of a room. They will not charge you for the card (it's illegal) and you'll be sure you are not leaving a lot of valuable personal information on it that could be easily lifted off with any simple scanning device card reader. For the same reason, if you arrive at the airport and discover you still have the card key in your pocket, do not toss it in an airport trash basket. Take it home and destroy it by cutting it up, especially through the electronic informationstrip!

Information courtesy of: Pasadena Police DepartmentSEND TO ANYONE YOU WOULD LIKE TO HELP

Tuesday, August 22, 2006

First Day After A Long Holiday

Paling tidak enak dan mungkin nyaris bagai siksaan, adalah masuk kerja setelah liburan panjang. Libur 17 Agustus, hari kejepit 18 Agustus, dan Isra Mi'raj 21 Agustus. Blank....!! dan yang pertama dilakukan adalah memeriksa email (sudah barang tentu menumpuk).

Saya harus mencek online seminar New Public Management (NPM) yang saya ikuti. Untungnya tugas yang masih harus diselesaikan hanyalah menulis essay. Jadi hari ini saya hanya memberi komentar terhadap tulisan-tulisan yang ada didalam "forum." Situs Kedai Kebebasan agak bermasalah hari ini, jadi ada waktu untuk mencek dan mengerjakan yang lain. Paling tidak satu hari tidak bingung memilih artikel apa yang akan dimuat disana.

Well, Liverpool have to be win tonight otherwise they will lose 10 millions Euro. No local tv channel broadcast this match...huh......

Let's be a positive in the middle of SBY's August 16th debate, whether Indonesia poorest population reduce, remains the same or even highest than before. Who's should be blame? We need a prove and not just as a simple asking for impeachment.

Anyway, ada yang kena denda juga saat tidak mengibarkan bendera Republik Indonesia saat perayaan Hari Kemerdekaan,..... hari giniiiiiii.....???

Friday, July 28, 2006

Perda Anti Rokok

Coba untuk kucing-kucingan dengan Perda Anti Rokok...?

Ingat perda anti rokok yang dikeluarkan pemerintah daerah DKI Jakarta? Sekarang susah juga mencari tempat merokok di Jakarta, salah-salah kena hardik petugas polisi pamong praja (by the way mereka lebih galak dari polisi resmi atau "ibu tiri" lho). Hampir semua mall dan pertokoan ada larangan merokok, disediakan tempat kecil terpojok di sudut gedung, meskipun didalam restoran yang ada di mall. Kenapa sih tidak seperti dulu ada smoking dan non smoking place atau tempat duduk? Ingat lagu...."perokok juga manusia....!!!!"

It is unfair, kita para perokok kan pembayar pajak yang rutin dan tertib, setiap membeli sekotak atau satu slop rokok, kok justru yang mendapat diskriminasi? Yang tak merokok justru tak membayar pajak kan?

Konflik di Lebanon

Berita terakhir yang dilansir oleh Associated Press pada siang hari ini mengatakan bahwa pemerintah Israel memutuskan untuk sementara tidak mengembangkan lebih jauh pertempurannya dengan kelompok Hezbollah di daerah bagian Selatan Lebanon. Namun niat ini agaknya masih harus dipertanyakan, karena otoritas militer Israel pada saat yang bersamaan memanggil pasukan cadangan mereka sebanyak 30,000 serdadu, yang akan dikerahkan jika pertempuran berkembang menjadi lebih hebat.

Sementara itu pemerintah Lebanon mengatakn sekitar 600 orang penduduk sipil telah tewas akibat pertempuran yang terjadi, dan tampaknya pertikaian yang terjadi tak juga menunjukkan indikasi akan berhenti dalam waktu dekat, meskipun Secretary of State Amerika Serikat Condoleezza Rice berkata bahwa ia ingin dan siap untuk kembali ke kawasan ini untuk melakukan dialog.

Kita tunggu saja, yang jelas bagi pemerintah Indonesia, untuk mengurus pemulangan satu jenazah tenaga kerja Indonesia yang tewas di Lebanon, masih belum becus dan berlarut-larut prosesnya. Lebih-lebih lagi keluarga korban terlambat diberitahu.

Tuesday, July 25, 2006

Pemerintah Akan Membentuk Komite Privatisasi

Suatu hal lucu di negeri ini adalah segala sesuatu dianggap akan menjadi beres kalau ada "komite." Banyak sudah komite terbentuk dan masalah yang ada toh belum terselesaikan.

Kembali pemerintah, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara, akan membentuk komite, yang kali ini mengambil nama kimte privatisasi. Tentu saja sudah dapat ditebak, bertujuan menangani persoalan privatisasi. Lembaga baru ini dibentuk berdasarkan ketentuan UU No. 19/2003. Menteri Negara BUMN Sugiharto mengatakan paing lambat bulan Agustus komite ini akan terbentuk, berdasarkan peraturan presiden (Pepres).

Komite ini sendiri akan beranggotakan Menteri Negara BUMN, Menteri Keuangan, menteri-menteri teknis, dan diketuai oleh Menteri Koordinator Perekonomian.

Teknis pelaksanaan dan tugas yang dimiliki oleh komite ini memang belum jelas, namun jika menilik nama komite yang dipakai, maka institusi ini akan bersifat sementara karena memakai nama "komite." Lain soal jika ada pemahaman lain.

Satu hal positif adalah, bergabungnya berbagai menteri yang terkait dengan persoalan privatisasi dalam satu komite ini, paling tidak memberi harapan munculnya kesepahaman diantara mereka. Sudah bukan rahasia lagi jika selama ini acapkali muncul ketidaksepahaman diantara mereka berkaitan dengan soal privatisasi.

Berita terkait dapat lihat pada www.tempointeraktif.com tentang "Komite Privatisasi Akan Dibentuk Juli."

Tuesday, July 18, 2006

Korban Tsunami Mencapai 262

Tsunami yang melanda pantai Selatan pulau Jawa akibat gempa di lautan Hindia Senin, 17 Juli 2006 kemarin telah memakan korban sekitar 292 orang. Tak hanya itu, sekitar 160 orang masih dikabarkan hilang akibat tsunami yang melanda sebagian besar resort yang berada di tepi pantai serta perkampungan nelayan tersebut.

Simak up date beritanya pada http://cbs5.com/national/local_story_198235426.html